NILAI SENTRAL
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Pengertan nilai sentral
Nilai sentral atau nilai rata-rata juga disebut nilai tengah
dari sekumpulan data statistik adalah suatu nilai dalam kumpulan atau rangkaian
data yang dapat mewakili kumpulan atau rangkaian data tersebut. Suatu rangkaian
data biasanya memiliki tendensi (kecenderungan) untuk memusat pada nilai
sentral ini. Dari sekumpulan data (distribusi), ada beberapa harga/nilai yang
dapat kita anggap sebagai wakil dari kelompok data. Nilai-nilai yang biasa
digunakan untuk mewakili data tersebut adalah mean dan modus disebut sebagai
nilai tengah (central tendency).
Suatu nilai dapat disebut sebagai nilai sentral apabila
memiliki persyaratan sebagai berikut:
1. Nilai sentral harus dapat mewakili rangkaian data.
2. Perhitungannya harus didasarkan pada
seluruh data.
3. Perhitungannya harus obyektif.
4. Perhitungannya mudah.
5. Dalam satu rangkaian data hanya ada
satu nilai sentral.
B. Jenis atau macam nilai sentral
1. Rata -rata hitung ( mean )
Mean adalah nilai rata-rata dari
beberapa buah data. Nilai mean dapat ditentukan dengan membagi jumlah data
dengan banyaknya data.
Mean (rata-rata) merupakan suatu ukuran pemusatan data. Mean suatu data juga merupakan statistik karena mampu menggambarkan bahwa data tersebut berada pada kisaran mean data tersebut.
Mean (rata-rata) merupakan suatu ukuran pemusatan data. Mean suatu data juga merupakan statistik karena mampu menggambarkan bahwa data tersebut berada pada kisaran mean data tersebut.
a) Rumus Mean Hitung dari Data
Tunggal
b) Rumus Mean Hitung Untuk Data yang
Disajikan Dalam Distribusi Frekuensi
2.
Median
Median menentukan letak tengah data
setelah data disusun menurut urutan nilainya. Bisa juga nilai tengah
dari data-data yang terurut. Simbol untuk median adalah Me.
Dengan median Me, maka 50% dari banyak data nilainya paling tinggi sama dengan
Me, dan 50% dari banyak data nilainya paling rendah sama dengan Me. Dalam
mencari median, dibedakan untuk banyak data ganjil dan banyak data
genap. Untuk banyak data ganjil, setelah data disusun menurut
nilainya, maka median Me adalah data yang terletak tepat di tengah. Median bisa
dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: Variansi merupakan salah satu
ukuran sebaran yang paling sering digunakan dalam berbagai analisis statistika.
Standar deviasi merupakan akar kuadrat positif dari variansi. Secara umum,
variansi dirumuskan sabagai berikut:
Contoh:
Dari lima kali kuiz statistika,
seorang mahasiswa memperoleh nilai 82, 93, 86, 92, dan 79. Tentukan median populasi
ini!
Jawab: Setelah data disusun dari yang terkecil sampai terbesar,
diperoleh 79 82 86 92 93, Oleh karena itu medianya adalah 86
Selain itu juga dapat dicari median
dari data yang telah tersusun dalam bentuk distribusifrekuensi.
Rumus yang digunakan ada dua, yaitu:M
= Bak + c
Dimana :
Bak = batas kelas atas median
c = lebar kelas
s’ = selisih antara nomor frekuensi
median dengan frekuensi kumulatif sampai kelas median
fM = frekuensi kelas median
Sebelum menggunakan kedua rumus di
atas, terlebih dahulu harus ditentukan kelas yang menjadi kelas median.
Kelas median adalah kelas yang memuat nomor frekuensi median, dan nomor
frekuensi median ini ditentukan dengan membagi keseluruhan data dengan dua.
3.
Modus
Modus adalah nilai yang sering
muncul. Jika kita tertarik pada data frekuensi, jumlah dari suatu nilai dari
kumpulan data, maka kita menggunakan modus. Modus sangat baik bila digunakan
untuk data yang memiliki sekala kategorik yaitu nominal atau ordinal.
Sedangkan data ordinal adalah data
kategorik yang bisa diurutkan, misalnya kita menanyakan kepada 100 orang
tentang kebiasaan untuk mencuci kaki sebelum tidur, dengan pilihan jawaban:
selalu (5), sering (4), kadang-kadang(3), jarang (2), tidak pernah (1). Apabila
kita ingin melihat ukuran pemusatannya lebih baik menggunakan modus yaitu yaitu
jawaban yang paling banyak dipilih, misalnya sering (2). Berarti sebagian besar
orang dari 100 orang yang ditanyakan menjawab sering mencuci kaki sebelum
tidur. Inilah cara menghitung modus:
- Data
yang belum dikelompokkan
Modus dari data yang belum dikelompokkan adalah ukuran yang memiliki frekuensi tertinggi. Modus dilambangkan mo. - Data yang telah dikelompokkan
Rumus Modus dari data yang telah dikelompokkan dihitung dengan rumus:
Dengan :
Mo = Modus
L = Tepi
bawah kelas yang memiliki frekuensi tertinggi (kelas modus)
i = Interval kelas
b1=
Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya
b2 =
frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sesudahnya
Contoh:
Sumbangan
dari warga Bone pada hari Sumpah Pemuda tercatat sebagai berikut: Rp 9.000, Rp
10.000, Rp 5.000, Rp 9.000, Rp 9.000, Rp 7.000, Rp 8.000, Rp 6.000, Rp 10.000,
Rp 11.000. Maka modusnya, yaitu nilai yang terjadi dengan frekuensi paling
tinggi, adalah Rp 9.000.
C.
Hubungan
antara Mean, Median, dan Modus
Median memiliki kelebihan
dibandingkan Mean jika data yang dianalisa terdapat skor atau nilai yang
ekstrem, atau terdapat perbedaan yang sangat jauh antara data yang tertinggi
dengan data yang terendah.
Komentar
Posting Komentar